Sunday 20 June 2010

belajar patah hati

Yah,pipimu memanas, badanmu menghangat. Kalau saja dikartunkan, pasti sudah ada uap yang keluar dari telingamu. Mata tidak ketinggalan ambil bagian, air mata menetes seperti es yang mencair akibat global warming.Walah, patah hati saja begitu, bagaimana kalau melihat dunia hancur dan orang-orang yang kau sayangi mati!!!!

Liat sisi baik dari semua ini, dia mempersiapkanmu untuk bersedih. Tuhan dari negeri timur mengirimnya untukmu. Dia tahu, kau begitu riang, dan matamu…oh matamu itu menantang dunia. Dunia begitu menyambut tantanganmu,dan dia pun menyerah! Dia membiarkanmu menelusuri tubuhnya, membiarkanmu melombat-lompt ke berbagai benua. Tuhan mengirimnya karena kau tidak tahu banyak hal di dunia ini yang bisa membuatmu sedih, bahkan dunia menyembunyikan kelamnya lembah darimu. Kau begitu ceria, kau kuat tapi kau tidak kenal luka! Orang tuamu tidak mengajarimu untuk terluka. Padahal kelahiran itu LUKA. Kau dekat sekali dengan luka, tapi tidak mengenalnya. Kau menyedihkan.

Sekarang akan kuceritakan tentang dia. Dia adalah seorang gadis yang terjebak dalam pencariannya. Dia diperalat oleh tuhan. Dia sama sepertimu, dia selalu menantang dunia. Tapi bedanya, kau melihat dunia sebagai taman bermainmu, sedangkan dia selalu ingin mempermainkan dunia. Dia tahu kau begitu menyenangi taman bermainmu, tapi dia tahu kalau kau tidak tahu bahwa dibawah taman bermainmu ada ular beludak yang jahat. maka dia ingin berbuat baik padamu dengan memberimu sebuah kesedihan..dia datang menyanjungmu, mengatakan cintanya padamu dan kemudian pergi.

Sekarang kau sudah tahu rasanya sakit dan sedih.kau bisa bermain lagi, dan lebih hati-hati terhadap kelamnya lembah dan lautan dalam. Sedangkan dia, jangan terlalu pedulikan. Dia mencari orang-orang yang tidak pernah terluka, dan segera mengajarinya tentang luka.


-5 agustus ’08-

No comments:

Post a Comment